Jumat, 29 Mei 2015

Dilema Kebiasaan Menggosok Gigi

Kebiasaan Langsung Menggosok Gigi Setelah Bangun Tidur dan Setelah Makan Salah Kaprah

---Bangun tidur kuterus mandi, tidak lupa menggosok gigi---

          Potongan lagu anak-anak tersebut tampaknya harus segera dimodifikasi. Pasalnya ada informasi yang kurang tepat disampaikan di dalam lirik tersebut.
          Sebagian besar orang Indonesia disinyalir kurang peduli terhadap kesehatan gigi dan mulut. Sementara, ada juga yang sudah memiliki kesadaran namun sayangnya belum menerapkan perawatan yang tepat. Salah satu contohnya kebiasaan menyikat gigi setelah bangun tidur seperti diajarkan lagu diatas.
          Beberapa kebiasaan setelah bangun tidur, seperti menyikat gigi diyakini dapat mempengaruhi kesehatan. Namun, kebanyakan orang sebelum menyikat gigi memilih minum air putih terlebih dahulu karena khawatir terkena dampak buruk dari pasta gigi.
Menurut Nutrition and Health Education Executive Nutrifood, Machamad Aldis Rusliadi SKM, ada beberapa pasta gigi yang mengandung fluoride, yaitu zat yang kalau terlalu banyak dikonsumsi di dalam tubuh bisa menjadi racun. Aldis menjelaskan bahwa memang jika setelah bangun tidur kita menyikat gigi terlebih dahulu baru minum air putih bisa menimbulkan dampak kurang baik bagi kesehatan, karena bisa saja pasta gigi mengandung fluoride. Tetapi, Aldis mengatakan bahwa kandungan fluoride dalam pasta gigi tidak banyak sehingga tidak akan menyebabkan seseorang hingga keracunan.
“Kalau seseorang sikat gigi dulu kemudian baru minum air putih, maka bisa terjadi penumpukan fluoride yang bisa menyebabkan keracunan, tetapi fluoride yang menyebabkan keracunan itu harus 10 milligram per unit yang masuk ke dalam tubuh, tetapi kita setiap sikat gigi hanya pakai secuil pasta gigi jadi kemungkinan untuk keracunan itu sangat kecil, ujarnya di Atrium Kota Kasablanca, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu 1 Oktober 2014.
Sementara, untuk diketahui bahwa fluoride adalah elemen halogen seperti halnya iodin dan klorida. Selain menjadi bahan tambahan di pasta gigi, fluoride biasanya juga terdapat dalam obat kumur sebagai pencegah kerusakan gigi.
          Prof. Dr. Drg. Melanie Sadono Djamil, MBiomed FICD Lab BioCORE dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti mengatakan, kesalahan yang paling banyak dilakukan keluarga Indonesia adalah menyikat gigi setelah bangun tidur. “Perlu disosialisasikan bahwa sikat gigi yang baik dan benar itu setelah sarapan pagi dan malam hari sebelum tidur,” tambahnya.
          Selain itu, sebagian orang juga lebih rajin menyikat gigi lebih dari dua kali sehari, misalnya setiap setelah makan. Namun ternyata, langsung menyikat gigi atau berkumur setelah makan juga perlu di hindari.
          Sebenarnya gigi kita selalu diselaputi oleh semacam selaput tipis akibat rongga mulut tidak pernah kering dari liur. Selaput ini menjadi media subur bagi tumbuhnya berbagai kuman. Ketika pertama kali Antonie dan Leewenhoek melaporkan penelitiannya tentang selaput ini pada abad ke-17, mereka menyebutnya sebagai material alba, yang dilukiskan sebagai selaput tipis mengandung berbagai bakteri berjumlah besar. Selaput tersebut akan menjadi plak (plaque), bila koloni kumannya sudah mencapai jumlah tertentu. Plak sangat tipis dan tidak terlihat dengan mata telanjang. Dibutuhkan waktu berabad-abad sampai dapat dibuktikan adanya hubungan yang jelas antara material alba dengan karies gigi.
          Setelah makan, sisa makanan, khususnya makanan karbohidrat, akan mengalami fermentasi terhadap gula (glukosa) makanan. Hasilnya berupa senyawa bersifat asam dan membuat lingkungan sekitar gigi bersuasana asam. Dalam beberapa menit derajat keasaman tadi akan meningkat atau pH-nya turun. Bila berlanjut, penurunan nilai pH akan sampai ke pH kritis, yaitu nilai pH yang dapat memicu dekalsifikasi (hilangnya garam kalsium) pada email gigi.
          Bila zat gula pada pada plak habis difermentasi, sejumlah bakteri lain, diantaranya veillonella alcalescens, akan merusak kembali senyawa asam hasil fermentasi tersebut. Dengan demikian setelah beberapa waktu, pH plak akan beragsur naik kembali mencapai pH normal. Demikianlah yang selalu terjadi setelah kita makan, terutama makan makanan yang mengandung gula.
          Berbagai penelitian memperlihatkan bahwa pH akan kembali normal setelah 20-30 menit setelah kita makan makanan karbohidrat (mengandung gula) merupakan saat-saat sangat rentan untuk terjadinya kerusakan gigi. Penyikatan gigi pada derajat keasaman dalam mulut masih pada tingkat kritis ini akan menambah kerusakan permukaan gigi. Jadi, jangan menyikat gigi segera setelah makan, tunggulah sampai lewat masa genting sesudah makan.
          Seperti dikutip dari ABC Australia, Dr. Peter Alldritt, direktur Komite Kesehatan Mulut Australia Dental Association mengatakan, jika kita lagsung menyikat gigi setelah mengkonsumsi makanan dan minuman acidic (asam) minuman bergula, wine dan lain-lain, enamel yang sebelumnya sudah menjadi lunak tersebut akan bertambah rusak. Akibatnya gigi lebih cepat kropos, berlubang atau terasa ngilu. Peter menyarankan untuk menunggu setidaknya 30 menit setelah makan jika ingin menyikat gigi. Dalam 30 menit, mulut akan memiliki waktu untuk memproduksi air liur yang akan menetralisir keasaman tersebut.
          Tujuan menyikat gigi adalah membersihkan mulut dari sisa makanan agar fermentasi sisa makanan tidak berlangsung terlalu lama, sehingga kerusakan gigi dapat dihindari. Bila kita menyikat gigi dengan benar. Permukaan gigi juga bersih dari plak.Tetapi sekali lagi, plak akan senantiasa terbentuk dari waktu ke waktu. Memang tak ada salahnya menyikat gigi ketika mandi pagi atau sore hari. Namun, manfaatnya lebih untuk memelihara kesegaran mulut. Manfaatnya dalam pemeliharaan gigi tidaklah besar. Masalahnya, sekarang kita juga tidak tau apakah plak yang ada dalam gigi itu benar-benar hilang setelah kita menggosok gigi atau tidak.
          Prof. Dr. Dag. Melanie Sadono Djamil memaparkan ketika berkumur kita juga perlu menggunakan obat kumur (mouthwash), karena larutan kumur dapat melepaskan sisa-sisa kotoran yang tidak terjangkau sikat gigi termasuk diantaranya biofilm (lapisan tipis sekumpulan bakteri yang menempel di sela-sela gigi). “Bagaimanapun zat-zat yang terkandung dalam pasta gigi atau obat kumur (mouthwash) dapat mencegah bekerjanya enzim-enzim pembantu tahap awal pencernaan yang dilepaskan di dalam rongga mulut”, tambahnya.
          Selain itu, kita juga harus memperhatikan waktu berkumur. Berkumur yang benar yaitu setelah rongga mulut cukup bersih. Namun terlalu sering berkumur juga tidak baik, karena Mouthwash itu hanya untuk kesegaran dan mencegah bakteri, sehingga dalam sehari cukup dua kali saja untuk berkumur. Sedangkan, bagi anak-anak menyikat gigi menggunakan pasta gigi dan obat kumur baiknya diajarkan setelah anak cukup dewasa, yaitu umumnya di atas umur enam tahun atau yang penting anak-anak sudah bisa berkumur dan meludah, agar jangan ditelan” tandas dokter gigi yang merupakan Ketua Divisi Pendidikan dan Litbang PB Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) tersebut.
          Namun, Lain padang lain belalangnya, lain lubuk lain ikannya. Demikian lah pepatah yang kita tahu. Maka kita melihat lain negeri lain pula adat istiadatnya. Kalau di Indonesia selalu mandi pagi dan gosok gigi baru makan pagi. Tapi di Korea tidak demikian, orang Korea begitu bangun langsung makan pagi dan kadang-kadang bangun masih ditempat tidur makan pagi telah disediakan (Breakfast in Bed.), lalu cuci muka dan sikat gigi, kemudian barulah beraktivitas. Bagi orang Korea, sikat gigi itu penting dari pada mandi. Sikat dan pasta gigi selalu ada di meja, loker maupun tas mereka. Jadi tidak heran kalau dalam sehari mereka menggosok gigi lebih dari tiga kali. Setiap selesai makan pagi, siang ataupun malam, toilet umum pastai ramai dengan mereka yang sedang antre untuk sikat gigi. Meskipun orang Korea sering menggosok gigi, namun mereka tidak akan keracunan,. Hal ini dikarenakan pasta gigi yang dijual di Korea tidak mengandung Fluoride. Jadi saat sikat gigi, busa yang dikeluarkan sedikit.       
Secara umum, menggosok gigi dilakukan untuk menghilangkan semua jenis kuman dan bakteri yang berada di bagian gigi. Semua jenis sisa makanan yang berkumpul pada lapisan atau celah gigi bisa menyebabkan penyakit gigi dan mulut. Menggosok gigi juga diperlukan untuk mencegah gigi berlubang. Masalah lubang gigi menjadi penyebab sakit gigi yang berbahaya untuk tubuh. Lubang gigi bisa disebabkan karena infeksi kuman atau bakteri dari sisa makanan. Menggosok gigi membuat gigi menjadi lebih bersih, menghilangkan bau mulut dan meningkatkan kepercayaan diri.
          Namun, tidak banyak yang tahu bahwa sikat gigi ternyata bisa menyimpan potensi bahaya yang sangat besar untuk kesehatan. Pada umumnya, hal ini disebabkan karena kesalahan individual yang terkadang tidak pernah disadari. Ada berbagai jenis bakteri yang bisa bersarang dan hidup pada sikat gigi. Semua jenis virus dan bakteri ini tidak akan pernah kita lihat karena memiliki ukuran yang sangat kecil dan tidak terlihat oleh mata. Sikat gigi bisa menjadi lingkungan yang sangat subur untuk mutan streptococcus. Ini adalah jenis bakteri yang bisa merusak lapisan gigi dan menyebabkan karies pada gigi. Sikat gigi bisa menjadi lingkungan pertumbuhan bakteri stapilococus, yaitu bakteri yang berasal dari air dan tanah juga kotoran yang bersarang pada sikat gigi. Sikat gigi bisa menjadi salah satu penyebab penyebaran penyakit hepatitis A, hepatitis B maupun C. Penyakit ini disebabkan karena virus yang berasal dari lingkungan.
          Meskipun sikat gigi mengandung berbagai macam potensi bahaya, namun itu tidak menghalangi kita untuk menggosok gigi. Menggosok gigi harus terus dilakukan untuk menjaga kesehatan gigi. Pada dasarnya kita bisa melakukan berbagai macam upaya untuk mencegah berbagai bahaya yang muncul pada sikat gigi seperti selalu menggunakan sikat gigi kita sendiri, jangan pernah berbagi sikat gigi dengan orang lain, selalu ganti sikat gigi paling tidak selama tiga bulan sekali dan melakukan pemeriksaan gigi selama paling tidak enam bulan sekali untuk mengetahui kesehatan gigi.

Sumber:
Ramadhani, Rahmi Suci. 2015. Kebiasaan sikat gigi setelah bangun tidur salah kaprah. http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20150130135226-255-28531/kebiasaan-sikat-gigi-setelah-bangun-tidur-salah-kaprah.html. Diakses 27 Mei 2015 (19.00)
Sulistiyawan, Wahyu. 2015. Usai sarapan dan sebelum tidur waktu tepat untuk gosok gigi. http://m.tribunnews.com/kesehatan/2015/01/29/usai-sarapan-dan-sebelum-tidur-malam-waktu-tepat-untuk-gosok-gigi.html. Diakses 27 Mei 2015 (19.30)
Anonim. 2014. Sehbis makan jangan langsung gosok gigi. http://www.seputargigi.com/site/index.php?option=com_content&view=article&id=79:sehabis-makan-jangan-langsung-gosok-gigi&catid=34:artikel. Diakses 30 Mei 2015 (10.00)
Nifki, Riski. 2014. Inilah kebiasaan unik masyarakat korea selatan. http://sosbud.kompasiana.com/2014/08/24/inilah-kebiasaan-unik-masyarakat-korea-selatan-682351.html. Diakses 30 Mei 2015 (11.00)
Kurnia, Devi. 2014. Langsung sikat gigi setelah makan bahaya bagi kesehatan mulut. http://wanita-tips.com/wanita-tips-langsung-sikat-gigi-setelah-makan-bahaya-bagi-kesehatan-mulut-ini-sebabnya.html. Diakses 29 Mei 2015 (21.00)
Saputra, Helmi Ade. 2014. Sikat gigi setelah bangun tidur bisa keracunan.http://lifestyle.okezone.com/read/2014/10/02/486/1047432/sikat-gigi-setelah-bangun-tidur-bisa-keracunan.html. Diakses 30 Mei 2015 (11.00)


.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar