Rabu, 23 September 2015

Dwi Jaliyanti_14080314004


Profil Orang Sukses Karena Wirausaha
1.     Kisah Sukses Alim Markus, Dari Lampu Teplok , Jadi Raja Panci
Sebagian besar ibu rumah tangga pasti telah memakai produk Maspion. Namun tak banyak yang tau bahwa nama besar Maspion berawal dari pabrik lampu teplok yang dibesarkan protolan SMP disebuah rumah petak 4x4.
Alim markus dilahikan 57 tahun lalu, tepatnya 24 september 1951 di sebuah rumah petak seluas 4x4 meter persegi di Jalan Kapasan Gang ii nomoor 22, karena minimnya ukuran rumah, Alim Markus yang kini memimpin grup usaha yang terdiri dari 53 perusahaan itu harus hidup uyel-uyelan dengan ayah, ibu dan ketiga adiknya. Markus muda tak betah terus hidup susah. Sebagai anak tertua di keluarga,Markus bertekad merubah nasibnya dengan bekerja sekeras mungkin dan menjadi orang sukses. Markus nekat berhenti sekolah sebelum lulus SMP, karena dia ingin menjadi pengusaha sukses dan kuat, sehingga dia lebih memilih serius membantu orang tuanya bekerja dari jam lima pagi sampai tujuh malam.
Saat Alim Markus terjun total membantu bisnis sang ayah, dia masih berumur 15 tahun. Ketika anak seusianya memuaskan gairah ank muda, Alim Markus menjalani semua aktivitas buruh pabrik. Mulai dari ngepel lantai sampai menangani pekerjaan staf administrasi, staf keuangan, dan lain-lain. Markus juga sempat terlibat dalam pemasaran. Dengan sepedah pancal dia berkeliling menjajakan barang ke toko-toko di daerah Pabean dan Pasar Turi.
Setelah bekerja keras lima tahun lebih, keluarga markus mulai memetik hasil dan mulai mencapai sukses. Minat masyarakat sekitar semakin bertambah, produk dari UD Logam Djawa yang didirikan ayahnya Alim Husein yang memproduksi lampu teplok makin laris. Akhirnya pada 1972 didirikan Maspion yang berarti “Mengajak Anda Selalu Percaya Industri Olahan Nasional”. Pada tahun itu juga, Markus memiliki mobil pertamanya yakni Holden. Markus juga memboyong keluarganya dari rumah petak ke rumah cukup besar di kawasan yang lebih elit yakni di Embong Tanjung No. 5, yang dia tinggali sampai sekarang. Perusahaan pun di pindah ke daerah Gedangan, Sidoarjo. Alim Husein, yang mulai yakin terhadap kemampuan anak-anaknya, secara berlahan mulai menarik diri dari panggung. Dan sebagai putra tertua, Alim Markus muda yang di tunjuk langsung sebagai presiden direktur, sedangkan Alim Husein sebagai Chairman. Saudara kandung lainnya Alim Mulia Sastra, Alim Satria, dan Alim Prakasa masing-masing didudukan sebagai direktur pengelola.
2.     Sukyanto Nugroho, Pendiri dan Presiden Komisaris Group Es Teller 77
Sukyanto Nugroho lahir dengan nama Hoo Tjoe Kiat. Lahir 3 Agustus 1948 di Pekalongan, Jawa Tengah. Sukyanto mengenyah pendidikan hanya sampai SMP. Meskipun hanya lulus SMP, ia orang yang gigih. Usaha penjualan es telernya bermula dari usaha kecil-kecilan menggunakan resep dari ibu mertuanya. Salah satu mottonya adalah “Kalau perlu, saya akan bekerja 76 jam sehari untuk bisnis ini”. Ia menjadi salah satu ikon warabala lokal Indonesia.
Pada awalnya Es Teller 77 hanyalah sebuah kantin kecil yang dibuka disebuah tenda di pelataran gedung pertokoan Duta Merlin di Jakarta. Kantin tersebut hanya memiliki 5 karyawan tetap. Usaha kecil ini berjalan dengan cukup baik , tapi sebagai pedagang kecil Es Teller 77 sering kali diperlakukan tidak adil oleh pemilik tempat atau manajemen gedung yang seringkali lebih mementingkan perusahaan dengan merek-merek asing. Tetapi perusahaan Es Teller 77 tidak pernah menyerah. Pada tahun 1987, cabang Es Teller 77 pertama dibuka oleh seorang Franchise atau mitra kerja di buka di Solo, Jawa Tengah. Sejak itu banyak anggota masyarakat dari berbagai kalangan yang tertarik untuk membuka Es Teller 77. Dengan menggunakan sistem Franchise ini banyak outlet-outlet Es Teller 77 yang dibuka di kota-kota seluruh Indonesia.
Bahkan sekarang outlet-outlet Es Teller 77 tidak hanya dibuka di kota-kota seluruh Indonesia, namun sudah membuka di negara lain . Di kota Penang, Malaysia, Kota Melbourne, Australia dan Singapore Es Teller 77 dibuka.
Meskipun menghadapi kompetisi yang ketat terutama dengan merek-merek fast food asing, Es Teller 77 terus berkembang karena Es Teller 77 memiliki tekat dan komitmen untuk terus memberikan yang terbaik kepada pelanggannya.
Atas keberhasilannya Es Teller 77 telah mendapat berbagai penghargaan antara lain:
·        9 Februari 1999 Sukyanto Nugroho tercatat sebagai orang yang memecahkan Rekor Indonesia terbanyak di Indonesia oleh Museum Rekor Indonesia.
·        21 Desember 1998 Sukyanto Nugroho mendapat gelar Doktor (honoris causa) dari American World University, lowa USA, dengan thesis berjudul “Look Globally but Think and Act Locally”.
·        13 Oktober 1998 Penghargaan Parama Boga Nugraha dari Menteri Pangan dan Hortikultur Indonesia.
Itulah perjuangan keras Sukyatno Nugroho pencetus lahirnya Waralaba Es Teller 77. Keberhasilan yang diperolehnya memang sangat wajar. Berbekal ketekunan, kerja keras dan pantang menyerah yang tak pernah padam, akhirnya mengantarkan nama usahanya menjadi perusahaan yang sangat mudah diingat dan dikunjungi oleh konsumen loyalnya.
3.     Purdi E. Chandra, Pendiri PRIMAGAMA (Lembaga Bimbingan Belajar Terbesar di Indonesia)
Kisah sukses pengusaha kecil pendiri sebuah lembaga pendidikan yang awalnya hanya mempunyai satu atau dua murid saja, kini telah memiliki ratusan ribu murid yang hamper tersebar dari Sabang sampai Merauke. Purdi E. Chandra lahir di Lampung 9 September 1959. Secara “tak resmi” Purdi sudah mulai berbisnis sejak ia masih duduk di bangku SMP di Lampung, yakni ketika dirinya beternak ayam dan bebek, dan kemudian menjual telurnya di pasar.
Bisnis resminya sendiri dimulai pada 10 Maret 1982, yakni ketika ia berssama teman-temanya mendirikan Lembaga Bimbingan Test Primagama (kemudian menjadi bimbingan belajar). Waktu mendirikan bisnisnya tersebut Purdi masih tercatat sebagai mahasiswa di 4 Fakultas dari 2 Perguruan Tinggi Negeri di Yogyakarta. Namun karena merasa “tidak mendapat apa- apa” ia nekat meninggalkan dunia pendidikan untuk menggeluti dunia bisnis.
Dengan “jatuh bangun” Purdi menjalankan Primagama. Dari semula hanya satu outlet dengan 2 murid, Primagama sedikit demi sedikit berkembang. Kini murid Primagama sudah lebih dari 100 ribu orang per-tahun, dengan ratusan outlet di ratusan kota di Indonesia. Karena perkembangan itu Primagama akhirnya dikukuhkan sebagai Bimbingan Belajar Terbesar di Indonesia oleh MURI (Museum Rekor Indonesia).
Kini Primagama sudah menjadi Holding Company yang membawahi lebih dari 20 anak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang seperti: Pendidikan formal, Pendidikan non-formal, Telekomunikasi, Biro Perjalanan, Rumah Makan, Supermarket, Asuransi, Meubelair, Lapangan Golf, dan lain sebagainya.
Walaupun kesibukannya sebagai Entrepreneur sangat tinggi, namun jiwa organisatoris Pundi tetap disalurkan di berbagai organisasi. Tercatat Purdi pernah menjabat sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) cabang Yogyakarta dan pengurus Kamar Dagang dan Industri Daerah (Kadinda) DIY. Selain itu Purdi juga tercatat sebagai anggota MPR RI Utusan Daerah DIY.

 Profil Orang Sukses Karena Bekerja
1.     Jakob Oetama
Dr (HC) Jakob Oetama ( lahir di Borobudur, Magelang, 27 September 1931; umur 81 tahun), adalah wartawan dan salah satu pendiri Surat Kabar Kompas. Saat ini ia merupakan Presiden Direktur Kelompok Kompas- Gramedia, Pembina Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia, dan Penasehat Konfederasi Wartawan ASEAN.
Jakob adalah putra seorang pensiunan guru di Sleman, Yogyakarta. Setelah lulus SMA (Seminar) di Yogyakarta, ia mengajar di SMP Mardiyuwana (Cipanas, Jawa Barat) dan SMP Van Lith Jakarta. Jakob kemudian melanjutkan studinya di Perguruan Tinggi Publistik Jakarta dan Fakultas Sosal Politik UGM Yogyakarta.
Karir Jurnalistik Jakob dimulai ketika menjadi redaktur Mingguan Penabur tahun 1956 dan berlanjut dengan mendirikan majalah Intisari tahun 1963 bersama P.K. Ojong, yang mungkin diilhami majalah Reader’s Digest dari Amerika. Duatahun kemudian, 28 Juni 1965 bersama Ojong, Jacob mendirikan harian kompas yang dikelolanya hingga kini. Tahun 80-an Kompas Gramedia Group mulai berkembang pesat, terutama dalam bidang komunikasi. Saat ini, Kompas Gramedia Group memiliki beberapa anak perusahaan/bisnis unit yang bervariatif dari media massa, took nbuku, percetakan, radio, rental, hotel, lembaga pendidikan event organizer, stasiun TV hingga universitas.
Jakob juga merupakan orang yang sukses dalam bekerja yaitu seperti pada tahun (1952-1953) menjadi Guru SMP Mardijuwana, Cipanas, tahun (1953-1954) menjadi guru Sekolah Guru Bantu (SGB), tahun (1954-19560) menjadi guru SMP Van Lith Jakarta, tahun (1956-1963) menjadi Redaktur Mingguan Penabur, Ketua editor majalah bulanan Intisari, Ketua Editor harian kompas, Pemimpin Umum/Redaksi Kompas, Presiden Direktur Kompas Gramedia, dan menjadi Presiden Komisaris Kompas Gramedia.    
2.     Gita Wirjawan
Gita Wirjawan adalah seseorang yang sukses dalam karir dan juga merupakan salah satu mantan calon Presiden Indonesia tahun 2014. Gita Wirjawan lahir di  Jakarta 21 September 1965 dengan nama asli Gita Irawan Wirjawan. Ayahnya bernama Wirjawan Djojosoegito dan ibunya bernama Paula Warokka Wirjawan. Gita memang dikenal sebagai tokoh yang sukses dalam hal karir. Perjalanan Gita dalam membangun kesuksesannya tak luput dukungan dari orang tua dan keluarganya. Tahun 2008 ia mendirikan sebuah perusahaan bernama Ancora Capital (tempo), yaitu sebuah perusahaan investasi di bidang pertambangan dan sumber daya. Perusahaan yang didirikannya tersebut, ia dirikan setelah mundur dari jabatannya sebagai Presiden Direktur (Presdir) JP Morgan Indonesia di tahun 2006- 2008.
Gita Wirjawan menmempuh S1 di Texas yaitu di Universitas og Texas di Amerika Serikat. Selama kuliah, ia bekerja paruh waktu guna mengasah bakatnya dibudang wirausaha, ia bekerja di sebuah restoran di Texas. Lulus dari Texas, ia melanjutkan S2 nya di Baylor University tahun 1989 dan fokus mengambil jurusan Administrasi di bidang bisnis. Setelah lulus, ia memulai karirnya dan melamar pekerjaan di Citibank. Tahun 1999, ia kembali mengambil kuliah S2 nya di Harvard University dengan mengambil jurusan Public Administration dan lulus di tahun 2000. Riwayat perjalanna hidup gita di bidang pekerjaan bisa dibilang sukses. Setelah menggali penggalamannya di CITIBANK ia melanjutkan karirnya bekerja di ST Telekomunikasi di Singapore sampai tahun 2006. Dan kemudian ia pun menjabat sebagai Direktur utama di JP Morgan Indonesia. Untuk membuktikan keahliannya dalam menjalankan pekerjaaannya, ia pun mundur dari JP dan mendirikan perusahaan barunya sendiri yaitu Ancora Capital. Ia merasa benar-benar cocok dengan bidang finansialnya. Hanya dalam waktu hitungan bulan, ia pun berhasil mengambil beberapa saham di perusahaan besar seperti Perusahaan Apexindo, Perusahaan PT Bumi Resources, Prata Duta, Perusahaan Multi Nitrat Kimia, Perusahaan Properti di Jakarta dan juga di Bali.
Karir Gita ternyata tidak berhenti di bidang usaha. Pada tanggal 11 November 2009 ia pun di tunjuk oleh mantan Presiden Susilo Banbang Yudhoyono untuk diangkat sebagai BPKM yang tergabung di Kabinet Indonesia Bersatu, dan diangkat sebagai ketuanya. Ia bertugas sebagai pembenah dari masalah investasi yang telah di derita Indonesia, tahun 2011 kemudian ia diangkat sebagai Menteri Perdagangan di Kabinet Indonesia Bersatu II. Tanggal 31 Januari 2014, ipun mengundurkan diri dari menteri perdagangan karena ia memutuskan untuk ikut dan focus pada pencalonannya sebagi Capres 2014 yang diusung oleh Kabinet Partai Demokrat.
3.     Tantowi Yahya
Tantowi lahir dan tumbuh di Dusun Indra Laya, Kabupaten Ogan Komering Ilir Palembang. Ayahnya H.M. Yahya Matusin, seorang kyai yang berprofesi sebagai pedagang kacamata dan ibunya Hj. Komariah Yahya, seorang tokoh partai Ketua Umum DPP PPP (1989-1994) di Palembang, mendidiknya dengan baik. Oleh karena itu, meski tinggal jauh dari kota, pria kelahiran 29 Oktober 1960 ini sudah menyimpan cita-cita ingin menjadi orang sukses.
Selepas tamat STM pada tahun 1979, pria yang menjalani pendidikan dasar hingga lanjutan atas di kampung halamannya ini berangkat ke Pulau Jawa, persisnya ke kota pelajar Wakil Presiden Republik Indonesia (1972-1978) Yogyakarta. Namun niatnya untuk kuliah terganjal ijazah STM-nya. Saat itu, lulusan STM tidak diperbolehkan melanjutkan kuliah ke universitas karena dipersiapkan untuk langsung bekerja.
Ditolak di Universitas, tidak mebuat niat Tantowi untuk kuliah berhenti. Ia kemudian mengambil program D-I di Akademi Pariwisata Indonesia Wakil Presiden Republik Indonesia (1972-1978) Yogyakarta. Setelah mengantongi ijazah diploma satu pada tahun 1982, ia kemudian hijrah ke Jakartadan pekerja di Hotel Borobudur sebagai resepsionis.
Dalam perjalanannya, Tantowi sering berpindah-pindah pekerjaan karena ia merasa tidak ada tantangan di tempatnya bekerja. Selain di Hotel Borobudur, ia pernah bekerja di Hotel Hilton. HIngga suatu ketika pada tahun 1987, Wakil ndirektur PT BASF Indonesia menawarkan pekerjaan padanya. Kesempatan itu tidak ia sia-siakan. Sejak bekerja di BASF, Tantowi mulai mengenal dunia hiburan. Di BASF, ia mewakili karirnya sebagai promotion officer. Dalam dua tahun, ia sudah menempati posisi sebagai pro,otion manager, sebuah posisi yang seharusnya diduduki lulusan S1 atau S2.
Setelah tujuh tahun bekerja di perusahaan pita rekaman tersebut, pada tahun 1994, Tantowi keluar dari BASF dan kebetulan bersamaan dengan itu, produksi pita kaset di BASF ditutup seiring dengan munculnya teknologi baru berupa disc.
Nama Tantowi mulai dikenal masyarakat saat membawakan acara kuis Gita Remaja di stasiun TVRI pada tahun 1989. Selama lima tahun membawakan acara kuis itu, ia banyak menerima tawaran menjadi MC (master of ceremony) untuk berbagai acara. Popularitasnya semakin berkibar tatkala ia membawakan kuis bertaraf internasional "Who Wants to Be a Millionaire" yang ditayangkan di RCTI pada tahun 2001 hingga 2006. Ia juga pernah menjadi presenter acara "Are You Smarter Than a 5th Grader?" dan pemandu acara musik country di stasiun MetroTV. Kerja kerasnya di dunia presenter dihadiahi penghargaan The Most Favourite Television Quiz Host dalam ajang Panasonic Awards tahun 2003, 2004, dan 2005.
Sebagai figur publik yang dikenal suka membaca, ia kemudian didaulat menjadi Duta Baca Indonesia (DBI) oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) pada tahun 2006. Dengan penyematan gelar tersebut, Ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Amerika (PPIA) masa bakti 2004-2006 ini bertugas meningkatkan kesadaran membaca masyarakat Indonesia dalam mewujudkan bangsa yang cerdas dengan melakukan kegiatan kampanye di bebagai media, baik cetak maupun elektronik. Terpilihnya Tantowi sebagai Duta Baca Indonesia tidaklah salah. Sedari kecil, ia sudah dididik untuk suka membaca. Tantowi sudah biasa melahap dua harian koran nasional Pelita dan Merdeka yang dibeli ibunya.
Itulah sebabnya, dalam menjalankan tugasnya sebagai Duta Baca Indonesia itu, ia selalu menuturkan pengalamannya bahwa kesuksesannya itu adalah berkat dorongan ibunya. Di dalam misinya menghimbau masyarakat untuk meningkatkan minat membaca, ia membuat semboyan "Ibuku Sebagai Perpustakaan Pertamaku". Menurutnya, peranan keluarga sangat penting untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Orangtua harus dapat menyediakan kebutuhan bahan bacaan bagi anaknya. Dan figur ibu menurutnya, harus bisa memberikan teladan membaca di lingkungan keluarganya.
Setelah sukses di dunia hiburan, sejak tahun 2009, Anggota DPR RI (2009-2014, Presenter. Tantowi Yahya berkiprah sebagai politisi Senayan. Pada Pemilu 2009, ia terpilih menjadi angota DPR RI (2009-2014) mewakili Partai Ketua Dewan Pembina Partai Golkar dari daerah pemilihan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan. Sebagai anggota dewan, ia duduk di Komisi I yang salah satunya menangani bidang pertahanan dan keamanan.

2)   Perbandingan Karakter Tipikal orang sukses karena berwirausaha dan sukses karena bekerja
Karakter Orang Sukses Karena BERWIRAUSAHA
Karakter Orang Sukses karena BEKERJA
   -Waktu untuk bekerja tidak terikat, terserah kapan mau pergi ke kantor. Seperti yang dilakukan Alim Markus selaku Presdir Maspion.
    - Bekerja sesuai dengan keinginan
      atau karena hobby
    - Membuka kesempatan lapangan
      kerja baru.(Jobs Maker)
    - Banyak yang dikorbankan untuk
       mencapi sebuah kesuksesan
    - Pendidikan yang ditempuh
      kebanyakan hanya lulus SMP atau
      SMA
    - Bermodalkan ‘Tekat” atau seperti Sukyanto Nugrogo yang bermodalkan “Bismillah”
     - Memiliki relasi yang luas karena
        untuk mengembangkan sebuah
       bisnis perlu adanya relasi atau
       mitra kerja sepertiyang dilakukan
       sukyanto nugroho dalah usaha Es
       Teler 77 nya.
   -Tanggung Jawab terhadap        karyawan dan resiko yang dihadapi sangatlah berat
    -  Pendapatan tidak pasti

    - Menekuni atau Fokus pada Usaha  yang di didirikan



     - Beban pikiranyang berat

-Waktu untuk bekerja terikat.
 Sesuai dengan aturan
 perusahaan.
               
-Bekerja karena tuntutan
  perusahaan
-Mencari pekerjaan (Jobs
  seeker)


- Menempuh pendidikan sampai ke jenjang yang lebih tinggi, hingga ke luar negeri.
-Sudah dipersiapkan secara matang ketika ingin bekerja disuatu perusahaan

-Rekan yang dikenal cenderung pada pihak intern perusahaan



-Bertanggung jawab terhadap pekerjaannya

-Pendapatannya pasti karena sudah ditentukan perusahaan
-Berpindah dari perusahaan satu ke yang lain untuk mendapatkan jabatan dan pendapatan yang lebih tinggi

3)    Dari berbagai karakter yang di miliki kedua tipe orang tersebut, karakter yang ingin saya miliki yaitu karakter orang yang sukses karena berwirausaha karena mampu menciptakan lapangan kerja baru dan memiliki relasi yang luas karena ketika bisnis mulai bertumbuh pesat, maka semakin banyak lapangankerja yang kita ciptakan, selain dapat menjadi bagian dari usaha yang digeluti, hal ini juga dapat menciptakan peluang kerja untuk orang lain, sehingga dapat mengurangi pengangguran. Dan kenapa saya ingin memiliki karakter orang yang banyak relasi atau rekan karena menjadi pengusaha akan berpeluang untuk bertemu dengan orang banyak. Semakin banyak rekan, sangat bermanfaat bagi kemajuan kelangsungan bisnis yang dijalani. Selain itu dari rekan tersebut akan semakin bertambah apabila service / product yang kita berikan kepada mereka sangat memuaskan. Meskipun penghasilan dari bisnis atau berwirausaha tidak pasti, namunbesar kecilnya penghasilan yang diperoleh adalah cerminan dari suatu proses kerja keras untuk memajukan usaha yang telah didirikan. Dengan memiliki penghasilan yang tak terbatas menjadikan suatu peluang yaitu kebebasan financial. Laba yang di dapat justru bisa lebih besar dari gaji karyawan kantoran yang sudah ditentukan oleh perusahaan/ pemerintah.
4)    Karakter Wirausaha yang saya inginkan yaitu:
·        Memiliki Komitmen yang tinggi
Dengan memiliki komitmen yang tinggi pastinya akan senantiasa berpegang teguh pada bisnisnya, pikirannya tidak pernah lepas dari bisnisnya dan memiliki sikap tegas dan konsisten
·        Sikap Jujur dan selalu ingin maju dalam berwirausaha
Dengan memiliki sikap jujur maka akan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat/ pelanggan. Dan dengan sikap selalu ingin maju maka seorang wirausahawan tidak mudah menyerah, pasrah ataupun putus asa, karena ketika mereka jatuh maka akan bangkit lagi dengan semangat yang tinggi berjuang tanpa mengenal lelah.
·        Kreatif
Wirausahawan yang kreatif akan selalu menemukan hal-hal yang baru yang sebelumnya belum ada ataupun informasi-informasi penting terkait usahanya.
·        Inovatif
Dengan inovasi maka seorang wirausaha akan selalu memiliki ide-ide baru dan penemuan-penemuan baru ubtuk kemajuan bisnisnya karena inovasilah yang merupakan hasil kerja keras yang memerlukan kemampuan dan kemurnian berwirausaha.
·    Memiliki kepercayaan diri yang tinggi bahwa bisnis yang dijalankan akan mencapai keberhasilan



Reverensi

ENSIKONESIA- ENSIKLOPEDI TOKOH INDONESIA. 2012. Talenta Presenter Ternama.
         http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/286-direktori/2778-talenta-presenter-
         ternama.html. Diakses 23 September 2015
Anonim. 2014. Profil dan Biografi Gita Wirjawan. http://www.profilpedia.com
        /2014/11/profil-dan-biografi-gita-wirjawan.html. Diakses 22 September 2015
Rayhanun, Safira. 2013. 10 Profil Tokoh Pengusaha Sukses.
        http://safira82.blogspot.co.id/2013/06/10-profil-tokoh-pengusaha-sukses.html.
        Diakses 22 September 2015