Profil Orang Sukses Karena Wirausaha
1.
Kisah
Sukses Alim Markus, Dari Lampu Teplok , Jadi Raja Panci
Sebagian besar
ibu rumah tangga pasti telah memakai produk Maspion. Namun tak banyak yang tau
bahwa nama besar Maspion berawal dari pabrik lampu teplok yang dibesarkan
protolan SMP disebuah rumah petak 4x4.
Alim markus
dilahikan 57 tahun lalu, tepatnya 24 september 1951 di sebuah rumah petak seluas
4x4 meter persegi di Jalan Kapasan Gang ii nomoor 22, karena minimnya ukuran
rumah, Alim Markus yang kini memimpin grup usaha yang terdiri dari 53
perusahaan itu harus hidup uyel-uyelan dengan ayah, ibu dan ketiga adiknya.
Markus muda tak betah terus hidup susah. Sebagai anak tertua di keluarga,Markus
bertekad merubah nasibnya dengan bekerja sekeras mungkin dan menjadi orang
sukses. Markus nekat berhenti sekolah sebelum lulus SMP, karena dia ingin
menjadi pengusaha sukses dan kuat, sehingga dia lebih memilih serius membantu
orang tuanya bekerja dari jam lima pagi sampai tujuh malam.
Saat Alim Markus
terjun total membantu bisnis sang ayah, dia masih berumur 15 tahun. Ketika anak
seusianya memuaskan gairah ank muda, Alim Markus menjalani semua aktivitas
buruh pabrik. Mulai dari ngepel lantai sampai menangani pekerjaan staf
administrasi, staf keuangan, dan lain-lain. Markus juga sempat terlibat dalam pemasaran.
Dengan sepedah pancal dia berkeliling menjajakan barang ke toko-toko di daerah
Pabean dan Pasar Turi.
Setelah bekerja
keras lima tahun lebih, keluarga markus mulai memetik hasil dan mulai mencapai
sukses. Minat masyarakat sekitar semakin bertambah, produk dari UD Logam Djawa
yang didirikan ayahnya Alim Husein yang memproduksi lampu teplok makin laris.
Akhirnya pada 1972 didirikan Maspion yang berarti “Mengajak Anda Selalu Percaya
Industri Olahan Nasional”. Pada tahun itu juga, Markus memiliki mobil
pertamanya yakni Holden. Markus juga memboyong keluarganya dari rumah petak ke
rumah cukup besar di kawasan yang lebih elit yakni di Embong Tanjung No. 5,
yang dia tinggali sampai sekarang. Perusahaan pun di pindah ke daerah Gedangan,
Sidoarjo. Alim Husein, yang mulai yakin terhadap kemampuan anak-anaknya, secara
berlahan mulai menarik diri dari panggung. Dan sebagai putra tertua, Alim
Markus muda yang di tunjuk langsung sebagai presiden direktur, sedangkan Alim
Husein sebagai Chairman. Saudara kandung lainnya Alim Mulia Sastra, Alim
Satria, dan Alim Prakasa masing-masing didudukan sebagai direktur pengelola.
2.
Sukyanto
Nugroho, Pendiri dan Presiden Komisaris Group Es Teller 77
Sukyanto Nugroho
lahir dengan nama Hoo Tjoe Kiat. Lahir 3 Agustus 1948 di Pekalongan, Jawa
Tengah. Sukyanto mengenyah pendidikan hanya sampai SMP. Meskipun hanya lulus
SMP, ia orang yang gigih. Usaha penjualan es telernya bermula dari usaha
kecil-kecilan menggunakan resep dari ibu mertuanya. Salah satu mottonya adalah
“Kalau perlu, saya akan bekerja 76 jam sehari untuk bisnis ini”. Ia menjadi
salah satu ikon warabala lokal Indonesia.
Pada awalnya Es
Teller 77 hanyalah sebuah kantin kecil yang dibuka disebuah tenda di pelataran
gedung pertokoan Duta Merlin di Jakarta. Kantin tersebut hanya memiliki 5
karyawan tetap. Usaha kecil ini berjalan dengan cukup baik , tapi sebagai
pedagang kecil Es Teller 77 sering kali diperlakukan tidak adil oleh pemilik
tempat atau manajemen gedung yang seringkali lebih mementingkan perusahaan
dengan merek-merek asing. Tetapi perusahaan Es Teller 77 tidak pernah menyerah.
Pada tahun 1987, cabang Es Teller 77 pertama dibuka oleh seorang Franchise atau
mitra kerja di buka di Solo, Jawa Tengah. Sejak itu banyak anggota masyarakat
dari berbagai kalangan yang tertarik untuk membuka Es Teller 77. Dengan
menggunakan sistem Franchise ini banyak outlet-outlet Es Teller 77 yang dibuka
di kota-kota seluruh Indonesia.
Bahkan sekarang
outlet-outlet Es Teller 77 tidak hanya dibuka di kota-kota seluruh Indonesia,
namun sudah membuka di negara lain . Di kota Penang, Malaysia, Kota Melbourne,
Australia dan Singapore Es Teller 77 dibuka.
Meskipun
menghadapi kompetisi yang ketat terutama dengan merek-merek fast food asing, Es
Teller 77 terus berkembang karena Es Teller 77 memiliki tekat dan komitmen
untuk terus memberikan yang terbaik kepada pelanggannya.
Atas
keberhasilannya Es Teller 77 telah mendapat berbagai penghargaan antara lain:
·
9 Februari 1999 Sukyanto Nugroho
tercatat sebagai orang yang memecahkan Rekor Indonesia terbanyak di Indonesia
oleh Museum Rekor Indonesia.
·
21 Desember 1998 Sukyanto Nugroho
mendapat gelar Doktor (honoris causa) dari American World University, lowa USA,
dengan thesis berjudul “Look Globally but Think and Act Locally”.
·
13 Oktober 1998 Penghargaan Parama Boga
Nugraha dari Menteri Pangan dan Hortikultur Indonesia.
Itulah
perjuangan keras Sukyatno Nugroho pencetus lahirnya Waralaba Es Teller 77.
Keberhasilan yang diperolehnya memang sangat wajar. Berbekal ketekunan, kerja
keras dan pantang menyerah yang tak pernah padam, akhirnya mengantarkan nama
usahanya menjadi perusahaan yang sangat mudah diingat dan dikunjungi oleh
konsumen loyalnya.
3.
Purdi
E. Chandra, Pendiri PRIMAGAMA (Lembaga Bimbingan Belajar Terbesar di Indonesia)
Kisah sukses
pengusaha kecil pendiri sebuah lembaga pendidikan yang awalnya hanya mempunyai
satu atau dua murid saja, kini telah memiliki ratusan ribu murid yang hamper
tersebar dari Sabang sampai Merauke. Purdi E. Chandra lahir di Lampung 9
September 1959. Secara “tak resmi” Purdi sudah mulai berbisnis sejak ia masih
duduk di bangku SMP di Lampung, yakni ketika dirinya beternak ayam dan bebek,
dan kemudian menjual telurnya di pasar.
Bisnis resminya
sendiri dimulai pada 10 Maret 1982, yakni ketika ia berssama teman-temanya
mendirikan Lembaga Bimbingan Test Primagama (kemudian menjadi bimbingan
belajar). Waktu mendirikan bisnisnya tersebut Purdi masih tercatat sebagai
mahasiswa di 4 Fakultas dari 2 Perguruan Tinggi Negeri di Yogyakarta. Namun
karena merasa “tidak mendapat apa- apa” ia nekat meninggalkan dunia pendidikan
untuk menggeluti dunia bisnis.
Dengan “jatuh
bangun” Purdi menjalankan Primagama. Dari semula hanya satu outlet dengan 2
murid, Primagama sedikit demi sedikit berkembang. Kini murid Primagama sudah
lebih dari 100 ribu orang per-tahun, dengan ratusan outlet di ratusan kota di
Indonesia. Karena perkembangan itu Primagama akhirnya dikukuhkan sebagai
Bimbingan Belajar Terbesar di Indonesia oleh MURI (Museum Rekor Indonesia).
Kini Primagama
sudah menjadi Holding Company yang membawahi lebih dari 20 anak perusahaan yang
bergerak di berbagai bidang seperti: Pendidikan formal, Pendidikan non-formal,
Telekomunikasi, Biro Perjalanan, Rumah Makan, Supermarket, Asuransi, Meubelair,
Lapangan Golf, dan lain sebagainya.
Walaupun
kesibukannya sebagai Entrepreneur sangat tinggi, namun jiwa organisatoris Pundi
tetap disalurkan di berbagai organisasi. Tercatat Purdi pernah menjabat sebagai
Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) cabang Yogyakarta dan pengurus
Kamar Dagang dan Industri Daerah (Kadinda) DIY. Selain itu Purdi juga tercatat
sebagai anggota MPR RI Utusan Daerah DIY.
Profil Orang Sukses Karena Bekerja
1.
Jakob
Oetama
Dr (HC) Jakob Oetama ( lahir di Borobudur, Magelang, 27
September 1931; umur 81 tahun), adalah wartawan dan salah satu pendiri Surat
Kabar Kompas. Saat ini ia merupakan Presiden Direktur Kelompok Kompas-
Gramedia, Pembina Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia, dan Penasehat
Konfederasi Wartawan ASEAN.
Jakob adalah putra seorang pensiunan guru di Sleman,
Yogyakarta. Setelah lulus SMA (Seminar) di Yogyakarta, ia mengajar di SMP
Mardiyuwana (Cipanas, Jawa Barat) dan SMP Van Lith Jakarta. Jakob kemudian
melanjutkan studinya di Perguruan Tinggi Publistik Jakarta dan Fakultas Sosal
Politik UGM Yogyakarta.
Karir Jurnalistik Jakob dimulai ketika menjadi redaktur
Mingguan Penabur tahun 1956 dan berlanjut dengan mendirikan majalah Intisari
tahun 1963 bersama P.K. Ojong, yang mungkin diilhami majalah Reader’s Digest
dari Amerika. Duatahun kemudian, 28 Juni 1965 bersama Ojong, Jacob mendirikan
harian kompas yang dikelolanya hingga kini. Tahun 80-an Kompas Gramedia Group
mulai berkembang pesat, terutama dalam bidang komunikasi. Saat ini, Kompas
Gramedia Group memiliki beberapa anak perusahaan/bisnis unit yang bervariatif
dari media massa, took nbuku, percetakan, radio, rental, hotel, lembaga
pendidikan event organizer, stasiun TV hingga universitas.
Jakob juga merupakan orang yang sukses dalam bekerja yaitu
seperti pada tahun (1952-1953) menjadi Guru SMP Mardijuwana, Cipanas, tahun
(1953-1954) menjadi guru Sekolah Guru Bantu (SGB), tahun (1954-19560) menjadi
guru SMP Van Lith Jakarta, tahun (1956-1963) menjadi Redaktur Mingguan Penabur,
Ketua editor majalah bulanan Intisari, Ketua Editor harian kompas, Pemimpin
Umum/Redaksi Kompas, Presiden Direktur Kompas Gramedia, dan menjadi Presiden
Komisaris Kompas Gramedia.
2.
Gita Wirjawan
Gita Wirjawan adalah seseorang yang sukses dalam karir dan juga
merupakan salah satu mantan calon Presiden Indonesia tahun 2014. Gita Wirjawan
lahir di Jakarta 21 September 1965
dengan nama asli Gita Irawan Wirjawan. Ayahnya bernama Wirjawan Djojosoegito
dan ibunya bernama Paula Warokka Wirjawan. Gita memang dikenal sebagai tokoh
yang sukses dalam hal karir. Perjalanan Gita dalam membangun kesuksesannya tak
luput dukungan dari orang tua dan keluarganya. Tahun 2008 ia mendirikan sebuah
perusahaan bernama Ancora Capital (tempo), yaitu sebuah perusahaan investasi di
bidang pertambangan dan sumber daya. Perusahaan yang didirikannya tersebut, ia
dirikan setelah mundur dari jabatannya sebagai Presiden Direktur (Presdir) JP
Morgan Indonesia di tahun 2006- 2008.
Gita Wirjawan menmempuh S1 di Texas yaitu di Universitas og
Texas di Amerika Serikat. Selama kuliah, ia bekerja paruh waktu guna mengasah
bakatnya dibudang wirausaha, ia bekerja di sebuah restoran di Texas. Lulus dari
Texas, ia melanjutkan S2 nya di Baylor University tahun 1989 dan fokus
mengambil jurusan Administrasi di bidang bisnis. Setelah lulus, ia memulai
karirnya dan melamar pekerjaan di Citibank. Tahun 1999, ia kembali mengambil
kuliah S2 nya di Harvard University dengan mengambil jurusan Public
Administration dan lulus di tahun 2000. Riwayat perjalanna hidup gita di bidang
pekerjaan bisa dibilang sukses. Setelah menggali penggalamannya di CITIBANK ia
melanjutkan karirnya bekerja di ST Telekomunikasi di Singapore sampai tahun
2006. Dan kemudian ia pun menjabat sebagai Direktur utama di JP Morgan
Indonesia. Untuk membuktikan keahliannya dalam menjalankan pekerjaaannya, ia
pun mundur dari JP dan mendirikan perusahaan barunya sendiri yaitu Ancora
Capital. Ia merasa benar-benar cocok dengan bidang finansialnya. Hanya dalam
waktu hitungan bulan, ia pun berhasil mengambil beberapa saham di perusahaan
besar seperti Perusahaan Apexindo, Perusahaan PT Bumi Resources, Prata Duta,
Perusahaan Multi Nitrat Kimia, Perusahaan Properti di Jakarta dan juga di Bali.
Karir Gita ternyata tidak berhenti di bidang usaha. Pada
tanggal 11 November 2009 ia pun di tunjuk oleh mantan Presiden Susilo Banbang
Yudhoyono untuk diangkat sebagai BPKM yang tergabung di Kabinet Indonesia
Bersatu, dan diangkat sebagai ketuanya. Ia bertugas sebagai pembenah dari
masalah investasi yang telah di derita Indonesia, tahun 2011 kemudian ia
diangkat sebagai Menteri Perdagangan di Kabinet Indonesia Bersatu II. Tanggal
31 Januari 2014, ipun mengundurkan diri dari menteri perdagangan karena ia memutuskan
untuk ikut dan focus pada pencalonannya sebagi Capres 2014 yang diusung oleh
Kabinet Partai Demokrat.
3.
Tantowi Yahya
Tantowi lahir dan tumbuh di Dusun
Indra Laya, Kabupaten Ogan Komering Ilir Palembang. Ayahnya H.M. Yahya Matusin,
seorang kyai yang berprofesi sebagai pedagang kacamata dan ibunya Hj. Komariah
Yahya, seorang tokoh partai Ketua Umum DPP PPP (1989-1994) di Palembang,
mendidiknya dengan baik. Oleh karena itu, meski tinggal jauh dari kota, pria
kelahiran 29 Oktober 1960 ini sudah menyimpan cita-cita ingin menjadi orang
sukses.
Selepas tamat STM pada tahun 1979,
pria yang menjalani pendidikan dasar hingga lanjutan atas di kampung halamannya
ini berangkat ke Pulau Jawa, persisnya ke kota pelajar Wakil Presiden Republik
Indonesia (1972-1978) Yogyakarta. Namun niatnya untuk kuliah terganjal ijazah
STM-nya. Saat itu, lulusan STM tidak diperbolehkan melanjutkan kuliah ke
universitas karena dipersiapkan untuk langsung bekerja.
Ditolak di Universitas, tidak mebuat
niat Tantowi untuk kuliah berhenti. Ia kemudian mengambil program D-I di
Akademi Pariwisata Indonesia Wakil Presiden Republik Indonesia (1972-1978)
Yogyakarta. Setelah mengantongi ijazah diploma satu pada tahun 1982, ia
kemudian hijrah ke Jakartadan pekerja di Hotel Borobudur sebagai resepsionis.
Dalam perjalanannya, Tantowi sering
berpindah-pindah pekerjaan karena ia merasa tidak ada tantangan di tempatnya
bekerja. Selain di Hotel Borobudur, ia pernah bekerja di Hotel Hilton. HIngga
suatu ketika pada tahun 1987, Wakil ndirektur PT BASF Indonesia menawarkan
pekerjaan padanya. Kesempatan itu tidak ia sia-siakan. Sejak bekerja di BASF,
Tantowi mulai mengenal dunia hiburan. Di BASF, ia mewakili karirnya sebagai
promotion officer. Dalam dua tahun, ia sudah menempati posisi sebagai pro,otion
manager, sebuah posisi yang seharusnya diduduki lulusan S1 atau S2.
Setelah tujuh tahun bekerja di perusahaan pita rekaman
tersebut, pada tahun 1994, Tantowi keluar dari BASF dan kebetulan bersamaan
dengan itu, produksi pita kaset di BASF ditutup seiring dengan munculnya
teknologi baru berupa disc.
Nama Tantowi mulai dikenal
masyarakat saat membawakan acara kuis Gita Remaja di stasiun TVRI pada tahun
1989. Selama lima tahun membawakan acara kuis itu, ia banyak menerima tawaran
menjadi MC (master of ceremony) untuk berbagai acara. Popularitasnya semakin
berkibar tatkala ia membawakan kuis bertaraf internasional "Who Wants to
Be a Millionaire" yang ditayangkan di RCTI pada tahun 2001 hingga 2006. Ia
juga pernah menjadi presenter acara "Are You Smarter Than a 5th
Grader?" dan pemandu acara musik country di stasiun MetroTV. Kerja
kerasnya di dunia presenter dihadiahi penghargaan The Most Favourite Television
Quiz Host dalam ajang Panasonic Awards tahun 2003, 2004, dan 2005.
Sebagai figur publik
yang dikenal suka membaca, ia kemudian didaulat menjadi Duta Baca Indonesia
(DBI) oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) pada tahun 2006.
Dengan penyematan gelar tersebut, Ketua Perhimpunan Persahabatan
Indonesia-Amerika (PPIA) masa bakti 2004-2006 ini bertugas meningkatkan
kesadaran membaca masyarakat Indonesia dalam mewujudkan bangsa yang cerdas
dengan melakukan kegiatan kampanye di bebagai media, baik cetak maupun
elektronik. Terpilihnya Tantowi sebagai Duta Baca Indonesia tidaklah salah.
Sedari kecil, ia sudah dididik untuk suka membaca. Tantowi sudah biasa melahap
dua harian koran nasional Pelita dan Merdeka yang dibeli ibunya.
Itulah sebabnya, dalam
menjalankan tugasnya sebagai Duta Baca Indonesia itu, ia selalu menuturkan
pengalamannya bahwa kesuksesannya itu adalah berkat dorongan ibunya. Di dalam
misinya menghimbau masyarakat untuk meningkatkan minat membaca, ia membuat
semboyan "Ibuku Sebagai Perpustakaan Pertamaku". Menurutnya, peranan
keluarga sangat penting untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Orangtua
harus dapat menyediakan kebutuhan bahan bacaan bagi anaknya. Dan figur ibu
menurutnya, harus bisa memberikan teladan membaca di lingkungan keluarganya.
Setelah sukses di dunia
hiburan, sejak tahun 2009, Anggota DPR RI (2009-2014, Presenter. Tantowi Yahya
berkiprah sebagai politisi Senayan. Pada Pemilu 2009, ia terpilih menjadi
angota DPR RI (2009-2014) mewakili Partai Ketua Dewan Pembina Partai Golkar dari
daerah pemilihan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan. Sebagai anggota dewan,
ia duduk di Komisi I yang salah satunya menangani bidang pertahanan dan
keamanan.
2) Perbandingan
Karakter Tipikal orang sukses karena berwirausaha dan sukses karena bekerja
Karakter Orang Sukses Karena
BERWIRAUSAHA
|
Karakter Orang Sukses karena
BEKERJA
|
-Waktu untuk bekerja tidak
terikat, terserah kapan mau pergi ke kantor. Seperti yang dilakukan Alim
Markus selaku Presdir Maspion.
- Bekerja sesuai dengan keinginan
atau karena hobby
- Membuka kesempatan lapangan
kerja
baru.(Jobs Maker)
- Banyak yang dikorbankan untuk
mencapi sebuah kesuksesan
- Pendidikan yang ditempuh
kebanyakan hanya lulus SMP atau
SMA
-
Bermodalkan ‘Tekat” atau seperti
Sukyanto Nugrogo yang bermodalkan “Bismillah”
- Memiliki relasi yang luas karena
untuk mengembangkan sebuah
bisnis perlu adanya relasi atau
mitra kerja
sepertiyang dilakukan
sukyanto nugroho dalah usaha Es
Teler 77 nya.
-Tanggung Jawab terhadap karyawan
dan resiko yang dihadapi sangatlah berat
-
Pendapatan tidak pasti
- Menekuni atau Fokus pada Usaha
yang di didirikan
- Beban pikiranyang berat
|
-Waktu untuk bekerja terikat.
Sesuai
dengan aturan
perusahaan.
-Bekerja karena tuntutan
perusahaan
-Mencari pekerjaan (Jobs
seeker)
- Menempuh pendidikan sampai ke jenjang
yang lebih tinggi, hingga ke luar negeri.
-Sudah dipersiapkan secara matang
ketika ingin bekerja disuatu perusahaan
-Rekan yang dikenal cenderung pada
pihak intern perusahaan
-Bertanggung jawab terhadap
pekerjaannya
-Pendapatannya pasti karena sudah
ditentukan perusahaan
-Berpindah dari perusahaan satu ke yang
lain untuk mendapatkan jabatan dan pendapatan yang lebih tinggi
|
3) Dari
berbagai karakter yang di miliki kedua tipe orang tersebut, karakter yang ingin
saya miliki yaitu karakter orang yang sukses karena berwirausaha karena mampu
menciptakan lapangan kerja baru dan memiliki relasi yang luas karena ketika
bisnis mulai bertumbuh pesat, maka semakin banyak lapangankerja yang kita
ciptakan, selain dapat menjadi bagian dari usaha yang digeluti, hal ini juga
dapat menciptakan peluang kerja untuk orang lain, sehingga dapat mengurangi
pengangguran. Dan kenapa saya ingin memiliki karakter orang yang banyak relasi
atau rekan karena menjadi pengusaha akan berpeluang untuk bertemu dengan orang
banyak. Semakin banyak rekan, sangat bermanfaat bagi kemajuan kelangsungan
bisnis yang dijalani. Selain itu dari rekan tersebut akan semakin bertambah
apabila service / product yang kita berikan kepada mereka sangat memuaskan.
Meskipun penghasilan dari bisnis atau berwirausaha tidak pasti, namunbesar
kecilnya penghasilan yang diperoleh adalah cerminan dari suatu proses kerja
keras untuk memajukan usaha yang telah didirikan. Dengan memiliki penghasilan
yang tak terbatas menjadikan suatu peluang yaitu kebebasan financial. Laba yang
di dapat justru bisa lebih besar dari gaji karyawan kantoran yang sudah
ditentukan oleh perusahaan/ pemerintah.
4) Karakter
Wirausaha yang saya inginkan yaitu:
·
Memiliki Komitmen yang tinggi
Dengan memiliki komitmen yang
tinggi pastinya akan senantiasa berpegang teguh pada bisnisnya, pikirannya
tidak pernah lepas dari bisnisnya dan memiliki sikap tegas dan konsisten
·
Sikap Jujur dan selalu ingin maju dalam
berwirausaha
Dengan memiliki sikap jujur maka
akan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat/ pelanggan. Dan dengan sikap
selalu ingin maju maka seorang wirausahawan tidak mudah menyerah, pasrah
ataupun putus asa, karena ketika mereka jatuh maka akan bangkit lagi dengan
semangat yang tinggi berjuang tanpa mengenal lelah.
·
Kreatif
Wirausahawan yang kreatif akan
selalu menemukan hal-hal yang baru yang sebelumnya belum ada ataupun
informasi-informasi penting terkait usahanya.
·
Inovatif
Dengan inovasi maka seorang
wirausaha akan selalu memiliki ide-ide baru dan penemuan-penemuan baru ubtuk
kemajuan bisnisnya karena inovasilah yang merupakan hasil kerja keras yang
memerlukan kemampuan dan kemurnian berwirausaha.
·
Memiliki kepercayaan diri yang tinggi
bahwa bisnis yang dijalankan akan mencapai keberhasilan
Reverensi
ENSIKONESIA- ENSIKLOPEDI TOKOH INDONESIA. 2012. Talenta Presenter Ternama.
http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/286-direktori/2778-talenta-presenter-
ternama.html. Diakses 23 September 2015
Anonim. 2014. Profil dan Biografi Gita Wirjawan. http://www.profilpedia.com
/2014/11/profil-dan-biografi-gita-wirjawan.html. Diakses 22 September 2015
Rayhanun, Safira. 2013. 10 Profil Tokoh Pengusaha Sukses.
http://safira82.blogspot.co.id/2013/06/10-profil-tokoh-pengusaha-sukses.html.
Diakses 22 September 2015
ENSIKONESIA- ENSIKLOPEDI TOKOH INDONESIA. 2012. Talenta Presenter Ternama.
http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/286-direktori/2778-talenta-presenter-
ternama.html. Diakses 23 September 2015
Anonim. 2014. Profil dan Biografi Gita Wirjawan. http://www.profilpedia.com
/2014/11/profil-dan-biografi-gita-wirjawan.html. Diakses 22 September 2015
Rayhanun, Safira. 2013. 10 Profil Tokoh Pengusaha Sukses.
http://safira82.blogspot.co.id/2013/06/10-profil-tokoh-pengusaha-sukses.html.
Diakses 22 September 2015